Selasa, 30 Oktober 2007

BALI is where The Heart is


BALI....adalah nama yang akan mengingatkan kita pada Pulau Dewata yang identik dengan keindahan panorama nya dan daya tarik wisata nya.
Tapi Bali bagi ku lebih dari sekedar itu.
Bali bagi ku adalah kampung halaman ke empat.
Setelah kampung halaman ayahku, ibuku, dan tempat kelahiran ku, maka Bali adalah "Home where the heart is" bagi ku.
Entah mengapa sejak kecil aku selalu merasa excited jika berjalan2 ke Bali. Bahkan di tahun 2000 aku melakukan perjalanan nekat, dengan bermodalkan uang yang menurut hitungan ketika itu hanya cukup untuk tiket pesawat Jkt-Dps p-p, dan makan sederhana, aku berangkat ke Bali bermodalkan ransel belaka.
Namun saat itulah aku merasakan keramahan Bali.
Aku tinggal menginap, dan makan di rumah seorang rekan ku yang org Bali asli,yang ia pun sebenarnya di sana menumpang pada keluarga kakaknya. Namun mereka tidak keberatan, melainkan amat "welcome" menerima kehadiranku sebagai "turis" yang notabene beda kultur dan agama. Bahkan mereka memberikan aku ruangan khusus untuk sholat sebagai kewajiban agama ku.
Entah ada kaitannya atau tidak dengan kecintaan ku pada Bali, di akhir tahun 2006, aku mendapat penugasan kantor untuk menempati posisi di airport Ngurah Rai Bali, pindah dr Jakarta.
BALI...I'm back !!
Bali yang aku lihat sekarang memang telah berubah. Bali yang aku lihat selama 2006-2007 adalah Bali yang sedang berusaha bangkit dari keterpurukan akibat teror Bom Bali yang menghantam pulau indah ini 2 kali (2002 dan 2005). Dan menewaskan di antaranya kerabat dari sahabat Bali ku juga.
Namun ada satu yang tidak berubah dari Bali. Melihat matahari terbit dari balik sawah bertingkat (dengan sistem "Subak" nya), menyaksikan rombongan upacara agama melintas di siang hari dengan tertib nya, dan menyaksikan matahari senja terbenam di pantai landai.....adalah keunikan Bali yang tidak dimiliki oleh tempat lain. Mungkin yang tidak berbeda adalah kehidupan malam di Legian Street dan Double Six Street yang dipenuhi orang2 asing yang terkadang membuat kita lupa jika kita sedang di wilayah NKRI. Nama jalannya pun telah menggunakan bahasa Inggris...
Karenanya Bali terpilih menjadi tujuan wisata terbaik dunia mengalahkan Hawaii dan Maldives hingga 2x tahun 2005 -2006.
Saudara2 ku orang Bali adalah manusia2 yang percaya Karma Pala. Sehingga bagi mereka adalah wajib hukumnya menjaga keamanan, ketertiban dan kelestarian alam bersama. Kalian memang unik orang2 Bali, tapi wahai para "samethon"...tetap pertahankan ciri khas kalian itu, karena memang keunikan kalian lah yang membuat Bali tetap bertahan dari berbagai terjangan badai ujian.
Meminjam lirik lagu "To My Friend at Legian Beach" karya Guruh Sukarno...
"I'm the hippies, at famous hinterland....at home...while homeless"
Yupp, walaupun jauh dari tanah kelahiranku, namun aku merasa di rumah sendiri, tinggal di Bali sane jegeg niki (Bali yang indah ini)
. Kemanapun aku akan pindah berdinas setelah ini, aku yakin, Bali tetap membekas di hati ku. kampung halaman ku tidak akan bertambah lagi. Bali adalah yang terakhir.
MATHUR SUKSMA GATHI teman2 Bali ku.

Tidak ada komentar: